Sangatta Utara — Yayasan Bersama Peduli Kabupaten Kutai Timur menggelar kegiatan Penanaman Pohon dan Pemberian Lahan Kebun Bumi Percontohan bagi warga RT 50, Kecamatan Sangatta Utara, pada Minggu, 14 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penanganan krisis iklim berbasis masyarakat yang telah berlangsung selama satu bulan dan melibatkan warga sebagai pengelola utama kebun percontohan.
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian program lingkungan yang telah berjalan selama satu bulan. Bukan sekadar seremonial, melainkan langkah awal membangun ruang hijau produktif yang akan dikelola langsung oleh warga.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Rachmad Taufiqih Pratama Putra, menegaskan bahwa program ini lahir dari kegelisahan bersama terhadap kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat akan ruang yang berkelanjutan.
“Kami ingin kegiatan ini benar-benar hidup di tangan warga. Bukan hanya menanam pohon hari ini, tapi merawatnya, memetik manfaatnya, dan menjadikannya ruang belajar bersama,” ujar Rachmad.
Ia menambahkan, Kebun Bumi Percontohan dirancang sebagai ruang kolaboratif yang menyatukan nilai pelestarian lingkungan, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi warga.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kapolsek Sangatta Utara Alan Firdaus beserta jajaran, Ketua dan Wakil Ketua RT 50, serta masyarakat yang nantinya akan menjadi pengelola utama kebun. Dalam sambutannya, Kapolsek menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif ini dan menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemuda, dan aparat dalam menjaga lingkungan.
“Ketika warga terlibat langsung, program seperti ini punya peluang besar untuk bertahan lama dan memberi dampak nyata,” ujar Alan Firdaus.
Puncak kegiatan ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis serta penyerahan lahan kepada warga RT 50. Lahan tersebut resmi diperuntukkan sebagai Kebun Bumi Percontohan yang akan dikelola bersama dengan pendampingan Yayasan Bersama Peduli Kabupaten Kutai Timur.
Ketua RT 50 menyambut baik kepercayaan tersebut. Ia menyampaikan antusiasme warga untuk menjadikan kebun ini sebagai ruang edukasi lingkungan, aktivitas produktif, serta sumber manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Kolaborasi lintas elemen menjadi kekuatan utama kegiatan ini. Selain warga dan yayasan, sejumlah komunitas pemuda turut terlibat, termasuk Kopri Kabupaten Kutai Timur yang dipimpin Andi Salsa Dea Maharani, S.H., serta inisiator dari Samarinda, Pebri Sara Tampubolon dan Adnadinna Nursasi Ramadhani, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, bersama komunitas peduli lingkungan lainnya.
Menurut Rachmad, keterlibatan pemuda menjadi energi penting dalam gerakan ini.
“Anak muda punya peran besar sebagai penggerak. Ketika pemuda dan warga bergerak bersama, perubahan itu terasa lebih mungkin,” katanya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Kebun Bumi Percontohan RT 50 diharapkan menjadi contoh pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Yayasan Bersama Peduli Kabupaten Kutai Timur pun menegaskan komitmennya untuk terus mendorong program kolaboratif yang menyentuh kebutuhan nyata warga.
Dari RT 50, langkah kecil ini diharapkan mampu tumbuh menjadi gerakan besar—menjaga bumi, memperkuat solidaritas, dan merawat masa depan bersama.(IB)*
