KUTAI TIMUR – Menghadapi potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau, Polres Kutai Timur mengambil langkah preventif dengan menggelar apel gelar pasukan dan pemeriksaan sarana-prasarana (sarpras), Jumat (8/8). Kegiatan berlangsung di halaman Mapolres Kutim dan melibatkan berbagai unsur terkait.
Apel ini tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi sekaligus pengecekan nyata kesiapan personel maupun perlengkapan yang akan digunakan dalam upaya penanggulangan karhutla. Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto, memimpin langsung apel tersebut. Hadir pula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Timur.

Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya kekompakan lintas sektor dalam menghadapi ancaman karhutla.
“Apel ini merupakan langkah nyata kita untuk memastikan seluruh personel dan peralatan siap siaga. Mengingat sebagian wilayah kita memiliki potensi Karhutla yang tinggi, maka kesiapsiagaan adalah kunci utama,” ujar Kapolres.
Tak hanya soal kesiapan teknis, AKBP Fauzan juga menggarisbawahi pentingnya langkah edukatif kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kita harus terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada penanggulangan,” tambahnya.
Usai apel, seluruh perlengkapan penanggulangan karhutla diperiksa secara menyeluruh. Mulai dari mobil tangki air, mesin pompa, selang, alat pelindung diri (APD), hingga drone pemantau. Semua dicek untuk memastikan fungsinya optimal jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa antisipasi karhutla tidak bisa menunggu hingga api menyala. Kesiapan dini jadi kunci meminimalisasi dampak bencana yang kerap muncul tiap kemarau panjang.(IB)

