
Sangatta – Perhelatan olahraga disabilitas cabang Boccia tingkat provinsi resmi ditutup pada 24 Agustus 2025 di GOR Beladiri Kudungga, Sangatta. Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Boccia 2025 diikuti oleh 53 atlet dari tujuh kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Suasana penutupan berlangsung hangat dengan penuh semangat kebersamaan, menandai berakhirnya kompetisi yang sarat makna bagi dunia olahraga inklusif di daerah.
Penutupan kegiatan ini turut dihadiri perwakilan PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang memberikan dukungan moral serta apresiasi kepada seluruh peserta. GM External Affairs and Sustainable Development PT KPC, Wawan Setiawan, menegaskan bahwa ajang Boccia menjadi bukti nyata bagaimana keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi. “Kami sangat kagum melihat bagaimana keterbatasan bisa diubah menjadi kekuatan. Dengan tekad dan kerja keras, para atlet mampu membuktikan diri dan berprestasi. Kami berharap ke depan mereka bisa melangkah lebih jauh hingga ke tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wawan menambahkan bahwa KPC memiliki komitmen jangka panjang untuk terus mendukung olahraga disabilitas di Kutai Timur. Menurutnya, kehadiran ajang Boccia harus dipandang bukan hanya sebagai kompetisi, tetapi juga sarana membangun rasa percaya diri, memperluas ruang inklusi, dan membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk lebih diakui di masyarakat. “Kami ingin para atlet Boccia menjadi inspirasi bagi penyandang disabilitas lainnya. KPC siap berkolaborasi untuk meningkatkan prestasi sekaligus mengangkat derajat disabilitas,” tegasnya.
Pada kejuaraan tahun ini, Kota Balikpapan berhasil tampil sebagai juara umum. Atlet dari berbagai daerah menunjukkan sportivitas tinggi dan kerja keras sepanjang pertandingan, sehingga setiap laga memberikan cerita inspiratif. Hasil ini diharapkan mampu menjadi pemicu bagi pemerintah daerah, komunitas, dan dunia usaha untuk terus bersama-sama membangun ekosistem olahraga inklusif di Kalimantan Timur.
