Insight Borneo.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Timur melakukan aksi nyata dengan menanam 200 pohon di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Poros Bengalon-Sangatta.
Plt Kepala DLH Kutim, Dewi Dohi menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen DLH dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus merespons kewajiban perbaikan di area TPA.
“Penanaman ini bagian dari kewajiban kami dalam perbaikan TPA, khususnya membangun pagar hidup atau green belt. Maka dari itu kita memilih lokasi penanaman di TPA, karena saat ini kita juga di posisi dalam pelaksanaan kewajiban perbaikan TPA,” ujar Dewi.
Penanaman dilakukan di titik-titik strategis, terutama di sekitar pintu masuk dan sisi pagar depan TPA. Pohon yang ditanam terdiri dari jenis beringin, sengon, dan mahoni. Meski kegiatan ini bersifat terbatas, DLH tetap melibatkan sejumlah mitra lingkungan, seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC), UPT DLH, Pramuka Saka Kalpataru, Tagana, serta staf internal DLH.
Dewi menambahkan, agenda penanaman ini juga selaras dengan tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini: Beat Plastic Pollution atau “Akhiri Pencemaran Plastik.” Selama Juni, DLH menggelar beragam lomba dan kampanye lingkungan, seperti lomba kebersihan kantor, lomba poster, dan lomba bank sampah.
“Kami memang tidak melibatkan banyak pihak karena lokasi penanaman terbatas. Undangan hanya untuk mitra lingkungan seperti PT KPC, UPT DLH, Pramuka Saka Kalpataru, Tagana, dan staf DLH,” jelasnya.
DLH juga tengah mempersiapkan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup yang dijadwalkan berlangsung akhir bulan ini. Agenda utama adalah deklarasi pemilahan sampah dari sumber, yang akan dirangkai dengan pembagian hadiah lomba-lomba yang telah digelar.
“Untuk puncak hari lingkungan hidup yang agendanya nanti adalah deklarasi pemilahan sampah dan dirangkai dengan pembagian hadiah event-event yang sudah kita lakukan,” ucap Dewi.
Di sisi lain, DLH juga terus mengoptimalkan pengelolaan TPA dengan pendekatan sistem landfill dan sejumlah pembenahan teknis lainnya.
“Kami ingin momentum ini menjadi titik balik pengelolaan lingkungan yang lebih baik, dimulai dari hal-hal sederhana seperti penanaman pohon dan pemilahan sampah,” tutupnya.*(IB)

