Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kutai Timur yang ke-26, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Kutai Timur turut ambil bagian dalam Kirab Budaya yang digelar pada Minggu, 19 Oktober 2025. Kegiatan berlangsung meriah sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Sangatta, dengan menghadirkan ragam budaya dari berbagai suku yang hidup berdampingan di Kutai Timur.
Sebanyak 20 peserta dari FPK Kutai Timur ikut serta dalam kirab ini, menampilkan berbagai tari tradisional dari berbagai daerah di Nusantara. Di antaranya Tari Gandrung dari Banyuwangi, Tari Paduppa dari Sulawesi Selatan, Tari Dayak, serta Tari Jepen yang merupakan salah satu tari khas Kutai. Penampilan ini menjadi simbol kekayaan budaya sekaligus bentuk penghormatan terhadap keberagaman yang ada di Kutai Timur.

Selain suguhan tari-tarian, peserta kirab dari FPK juga tampil dengan busana daerah yang mencerminkan berbagai suku di Kutai Timur, seperti Jawa, Dayak, Kutai, Sulawesi, dan Timor. Salah satu yang menarik perhatian masyarakat adalah peserta yang mengenakan ikon busana dengan mahkota burung enggang, khas budaya Dayak dari Kutai Timur. Penampilan ini menjadi daya tarik tersendiri dan mencerminkan identitas lokal yang kuat.
Ketua FPK Kutai Timur H.Abdul Kadir,S.Sos,M.Si,, menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka dalam kirab budaya ini bukan hanya sebagai bentuk partisipasi dalam perayaan HUT Kutai Timur, tetapi juga sebagai wujud nyata dari semangat harmonisasi dalam keberagaman. “Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan bahwa keberagaman suku, budaya, dan adat istiadat di Kutai Timur adalah kekuatan yang menyatukan, bukan memisahkan,” ujarnya.
H.Abdul Kadir menegaskan bahwa FPK memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang majemuk. Kehadiran FPK dalam kirab budaya ini sekaligus menjadi upaya mempererat tali silaturahmi antar etnis serta memperkuat rasa memiliki terhadap Kutai Timur sebagai rumah bersama.
Masyarakat yang memadati Jalan Jenderal Sudirman tampak antusias dan memberikan apresiasi atas penampilan FPK. Banyak di antara mereka yang mengabadikan momen ini melalui foto dan video, menandakan bahwa nilai budaya dan kebersamaan sangat dihargai dalam perayaan ini.
Dengan semangat “harmonisasi di tengah keberagaman”, FPK Kutai Timur berharap peringatan HUT ke-26 ini menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan dan toleransi antar masyarakat, demi mewujudkan Kutai Timur Tangguh mandiri dan berdaya saing.(Nad)
