
Kutai Timur – Program Makanan Bergizi (MBG) resmi dilaunching perdana di Kabupaten Kutai Timur, bertempat di Dapur Swargabara, Kecamatan Sangatta Utara, Senin,15 September 2025. Kegiatan ini dihadiri Bupati Kutai Timur, Camat Sangatta Utara, Kepala Desa Swargabara, perwakilan Koramil, serta Kepala Dinas Pendidikan Kutim. Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menandai komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah.
Dalam sambutannya, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kolaborasi yang dibangun melalui program MBG. Ia menegaskan, selain memberikan manfaat langsung bagi peserta didik, program ini juga membuka peluang sinergi dengan masyarakat. “Kami berharap ke depan kerja sama ini dapat menggandeng petani dan peternak lokal sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” ujar Bupati.
Launching perdana ini ditandai dengan distribusi 2.274 paket makanan bergizi gratis ke delapan sekolah. Sekolah penerima manfaat antara lain SMAN 2 Sangatta Utara, SDN 005, SMPN 004, KB Pelita Asoka, TK Al-Munaroh, SDI Imam Syafii, serta TK Imam Syafii. Program ini dinilai menjadi langkah penting dalam mendukung generasi emas Kutim melalui pemenuhan gizi sejak dini.
Kepala Dinas Pendidikan Kutim menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, pemenuhan gizi yang seimbang akan sangat mempengaruhi konsentrasi, kesehatan, dan prestasi anak di sekolah. “Kami percaya dengan adanya distribusi makanan bergizi ini, kualitas belajar dan semangat siswa akan semakin meningkat,” katanya.

Sementara itu, Camat Sangatta Utara dan Kepala Desa Swargabara kompak memberikan apresiasi terhadap program MBG. Keduanya berharap program ini terus berkesinambungan dan mampu menjadi contoh di wilayah lain. Dari pihak Koramil, dukungan juga disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
Dapur Swargabara yang menjadi pusat produksi MBG saat ini memiliki 47 karyawan. Mereka bertugas menyiapkan, mengolah, hingga memastikan makanan bergizi tersebut tersalurkan tepat waktu dan sesuai standar kesehatan. Kehadiran tenaga kerja ini sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Selain untuk pemenuhan gizi, program MBG juga diharapkan mampu memperkuat sektor pangan lokal. Dengan melibatkan petani dan peternak, pemerintah daerah menilai keberlanjutan program ini dapat semakin terjamin, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kutim.
Dengan launching perdana ini, Kutai Timur menegaskan komitmennya dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing. Ke depan, distribusi MBG diharapkan semakin meluas hingga menjangkau sekolah-sekolah di wilayah pelosok, sehingga manfaatnya dirasakan secara merata di seluruh Kabupaten Kutai Timur.(IB)
