
Kutai Timur – Suasana hangat menyelimuti kegiatan reses Anggota DPRD Kutai Timur, Pandi Widiarto, Kamis 28 Agustus 2025 saat bertemu masyarakat di wilayah Dayung. Dalam kesempatan itu, Pandi tidak sekadar menyerap aspirasi, tetapi juga membawa harapan besar mensosialisasikan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sekaligus mengajak masyarakat untuk berperan aktif mendukungnya.
Bagi Pandi, program MBG bukan hanya soal memberi makanan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil, maupun masyarakat rentan. Lebih dari itu, program ini bisa menjadi lokomotif baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal. “Kita ingin masyarakat melihat ini bukan hanya sekadar dapur yang menyediakan makanan, tapi juga peluang ekonomi. Petani sayur, buah, peternak ayam, sapi, atau nelayan, semua bisa terlibat dan merasakan dampaknya,” ujarnya.

Dalam reses tersebut, Pandi menggandeng komunitas Kutim Hebat Farming sebagai contoh nyata bagaimana lahan kosong bisa disulap menjadi lahan produktif. Ia juga menyalurkan pupuk kompos hasil produksi Bank Sampah Induk Sangatta Utara yang terbukti mampu meningkatkan kualitas tanaman.
“Kompos ini kita bagikan agar masyarakat yang ingin bertani bisa merasakan manfaat langsung. Kalau lahannya dikelola dengan baik, hasilnya memuaskan dan bisa menambah penghasilan,” jelasnya.
Pandi juga menyinggung pentingnya sinergi dengan UMKM. Menurutnya, hasil pertanian masyarakat tidak harus berhenti di pasar tradisional. Ada peluang besar jika produk dikemas dengan baik dan masuk ke pasar modern. Untuk itu, ia bersama rekan-rekan berencana mendorong terbentuknya koperasi pertanian.
Isu regenerasi petani juga menjadi sorotan. Selama ini bertani kerap identik dengan pekerjaan orang tua, sementara anak muda cenderung enggan melirik. Namun Pandi justru melihat peluang besar bagi generasi milenial untuk ikut terjun.
“Anak muda jangan hanya melihat kerja itu sebagai karyawan. Pertanian dan peternakan bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan kalau dikelola profesional. Kita sudah lihat contohnya dari Kutim Hebat Farming yang bisa memanfaatkan lahan tidur dengan baik,” katanya penuh optimisme.
Meski di sejumlah daerah program MBG sudah berjalan, di Kutai Timur realisasinya masih menunggu. Pandi menegaskan DPRD akan terus mendorong pemerintah daerah agar segera mengawal implementasi dari pusat. “Masyarakat kita butuh segera merasakan manfaatnya. Kita akan komunikasikan dengan dinas terkait supaya program ini bisa cepat terealisasi,” tegasnya.
