
SANGATTA – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur, Basuki, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap anak-anak disabilitas yang mengikuti kegiatan olahraga di Kutai Timur. Ia menilai, ajang tersebut bukan sekadar lomba, melainkan ruang pembinaan dan pembuktian bahwa anak-anak disabilitas memiliki potensi luar biasa.
“Anak-anak ini hebat. Di tengah keterbatasan, mereka punya kekuatan yang luar biasa. Orang tua mereka juga luar biasa karena mau membimbing dan mendampingi. Pemerintah hadir memberikan ruang agar mereka punya kesempatan yang sama,” ujar Basuki.

Basuki menegaskan, pemerintah selalu siap mendukung kegiatan yang diinisiasi organisasi disabilitas, termasuk NPCI (National Paralympic Committee Indonesia). Dukungan tersebut tidak hanya berbentuk fasilitas, tetapi juga kehadiran langsung untuk memberikan semangat.
“Setiap tahun kami support. Kami ingin anak-anak disabilitas bisa menunjukkan bahwa mereka mampu. Stadion dan kawasan olahraga di Kutim terbuka untuk mereka gunakan,” tambahnya.
Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan ini juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kutai Timur karena diikuti tujuh kabupaten/kota. Ia mengaku banyak menerima ucapan terima kasih dari orang tua dan pendamping peserta karena merasa diperhatikan.
“Saya terharu, bahkan ada anak yang tadinya tidak mau menerima juara dua, setelah saya bujuk akhirnya tersenyum. Saya juga punya anak autis, jadi saya paham bagaimana membina dan mendampingi mereka,” ungkap Basuki dengan nada emosional.
Basuki berharap kegiatan serupa terus berlanjut, tidak berhenti hanya pada perlombaan. Ia mendorong NPCI untuk menciptakan lebih banyak ruang dan kreativitas agar seluruh anak disabilitas, dari berbagai kondisi, dapat ikut berbaur.
“Bagi saya, mereka semua adalah anak-anak Kutai Timur. Kita wajib hadir, mendampingi, dan membuat mereka merasa bahwa mereka ada dan bisa,” pungkasnya.(IB)
