
SANGATTA – Gerbong mutasi di lingkungan Pemkab Kutai Timur (Kutim) akhirnya bergerak. Enam bulan sejak dilantik, Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi resmi merombak pejabat eselon II. Delapan pimpinan tinggi pratama berganti posisi lewat pelantikan di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Jumat (22/8).
Langkah ini disebut Ardiansyah sebagai penyegaran organisasi perangkat daerah (OPD) sekaligus penguatan kinerja birokrasi. Ia tidak ingin mutasi dimaknai sekadar pergeseran kursi jabatan.
“Mutasi adalah hal yang wajar dalam birokrasi. Tujuannya untuk penyegaran dan peningkatan kinerja, bukan sekadar pergeseran posisi,” tegasnya.
Ia menekankan agar pejabat yang dipercaya mengisi jabatan baru mampu menjawab tantangan pembangunan Kutim ke depan, terutama dalam pelayanan publik. “Para pejabat harus bekerja profesional, loyal, dan inovatif,” tambahnya.
Delapan pejabat yang dilantik antara lain Poniso Suryo Renggono (Kepala Dinas Perhubungan), Zubair (Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan), Aji Wijaya Effendi (Kepala DLH), Joko Suripto (Kepala Inspektorat), Noviari Noor (Asisten II Setkab Kutim), Juliansyah (Kepala BRIDA), Muhammad Idris Syam (Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Administrasi Umum, dan HAM), serta Hj. Sulastin (Kepala BPBD).
Ardiansyah juga mengingatkan bahwa masa pemerintahannya bersama Mahyunadi baru berjalan setengah tahun. Ia meminta pejabat yang baru dilantik segera beradaptasi dan memberikan kontribusi maksimal.
“Yang dilantik ini adalah hasil jobfit, hasil yang objektif dan akuntabel,” tandasnya.
