KUTAI TIMUR – Langkah Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam menggenjot ketahanan pangan dan gizi mendapat penguatan baru. Groundbreaking Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) resmi dimulai di Sangatta Utara. Tak sekadar membidik gizi anak-anak sekolah, program ini diharapkan menjadi mesin penggerak ekonomi sektor pertanian lokal.
Ketua DPRD Kutim, Jimmi, menyebut bahwa kehadiran SPPG tak hanya urusan dapur dan nutrisi, tapi juga membuka pasar bagi petani. Menurutnya, pembangunan dapur bergizi akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani di Kutim.
“Alhamdulillah atas program dari pusat seperti ini. Kita melihat adanya efek vital yang nanti akan berkelanjutan, terutama bagi masyarakat petani. Program ini membuka pasar yang jelas bagi hasil pertanian lokal,” ujar Jimmi.
Jimmi menekankan, kualitas sumber daya manusia yang baik dimulai dari perut yang sehat. Ia optimistis, kehadiran SPPG akan memperluas lapangan kerja dan memberi semangat baru pada sektor pertanian. Komoditas seperti padi, semangka, dan kedelai dinilai sangat cocok masuk dalam rantai pasok dapur SPPG.
“Kita harus sukseskan rantai pasok ini bersama-sama dengan pemerintah daerah. Karena program seperti ini menunjang pembangunan kualitas sumber daya manusia,” tambahnya.
Di sisi lain, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyoroti urgensi program ini sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, waktu 20 tahun bukan waktu yang panjang untuk menyiapkan generasi unggul.
“20 tahun menuju 2045 bukanlah waktu yang lama. Bonus demografi saat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Anak-anak kita hari ini adalah pemimpin masa depan bangsa,” tegasnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa kolaborasi adalah kunci kesuksesan program ini. Kutim sendiri akan melaksanakan dapur bergizi di 42 titik di luar Sangatta.
“Ini harus menjadi kolaborasi bersama, karena menyangkut masa depan anak-anak kita,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Kutim AKBP Fauzan Ariyanto menyebut, kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi nasional yang dilaksanakan serentak di berbagai wilayah Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini mendapat arahan langsung dari Mabes Polri dan turut dibarengi dengan kegiatan tanam jagung sebagai bentuk kontribusi ketahanan pangan.
“Alhamdulillah kegiatan groundbreaking ini dilaksanakan serentak dan tadi juga langsung dipimpin oleh Bapak Irwasum Polri dari Malang. Secara nasional, ada 205 dapur SPPG yang mulai dioperasionalkan, termasuk di Kutai Timur,” ungkapnya.
Dapur SPPG di Kutim akan menjadi arena sinergi lintas sektor, dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga berbagai pemangku kepentingan. Semua bergerak demi satu tujuan: membentuk generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.(IB)

