KUTAI TIMUR – Perkembangan teknologi digital yang tak terbendung menuntut orang tua untuk tidak hanya mengawasi, tetapi juga memahami dunia maya tempat anak-anak mereka tumbuh.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim, Idham Cholid, dalam peringatan Hari Anak Nasional ke-41 di Sangatta, Senin (28/7/2025).
Menurut Idham, literasi digital kini bukan hanya kebutuhan anak-anak, melainkan juga tanggung jawab orang tua dan semua pihak terkait.
“Orang tua, anak, dan pemerintah harus sama-sama diberi pemahaman. Di era digital ini, bagaimana kita bisa menggunakan media sosial dengan cerdas, termasuk mengenali dampak psikologis dan kesehatan dari penggunaan ponsel sejak dini,” ujarnya dalam wawancara terpisah.
Ia mengakui bahwa tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk menyaring konten digital. Bahkan, banyak anak yang sudah bisa mengakses grup-grup media sosial dengan muatan menyimpang.
“Makanya kami berikan edukasi, termasuk kepada orang tua yang belum melek digital. Kami beri alternatif model dan cara agar mereka bisa ikut mengawal tumbuh kembang anak,” katanya.
DP3A Kutim secara aktif menggelar parenting class dan diskusi lintas sektor sebagai upaya membekali para orang tua dan guru dalam mendampingi anak-anak menghadapi era digital.
“Anak-anak tidak bisa dihindarkan dari ponsel, tapi bisa diarahkan penggunaannya agar tetap positif dan aman,” tegasnya.
Idham juga menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen dalam menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan aman secara psikologis.
“Kita semua bertanggung jawab. Kalau tumbuh kembangnya negatif, efek lainnya akan ikut terbawa,” tutupnya.(IB)
