SANGATTA – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-45 tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang digelar di Kutai Timur menjadi momentum bersejarah. Untuk pertama kalinya, MTQ provinsi ini melibatkan Dewan Hakim Nasional serta menerapkan sistem digital secara penuh mulai dari pendaftaran hingga penilaian lomba.
Ketua LPTQ Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menuturkan bahwa pelaksanaan MTQ tahun ini membawa semangat baru yang sejalan dengan perkembangan zaman. Total 950 peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim turut ambil bagian, dengan cabang perlombaan yang semakin beragam dan inklusif.
“Berbeda dengan MTQ sebelumnya, MTQ pada kali ini adalah MTQ yang perdana menghadirkan Dewan Hakim Nasional sebanyak 22 orang dan Panitera Nasional yang turut berpartisipasi dan siap berbagi ilmu dengan dewan hakim daerah, sebanyak 90 hakim dan panitera daerah,” ujar Sri Wahyuni saat pembukaan di Alun-Alun Kantor Bupati Kutim, Minggu (13/7).
MTQ ini juga mencatatkan inovasi lewat sistem e-MTQ, mulai dari pendaftaran peserta secara daring, klasifikasi cabang lomba melalui e-makro, hingga penilaian otomatis berbasis e-scoring.
“Tentu ini menyesuaikan dengan zaman era digital sehingga MTQ dapat berjalan secara lebih transparan dan informatif terkait dengan hasil musabaqah yang dapat dilihat lebih cepat dan aksesibel,” jelasnya.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Qur’an untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Etam”, MTQ kali ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wahana syiar Islam, pertukaran ilmu, dan penguatan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat Kaltim.(IB)

