
SANGATTA – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutai Timur terus mendorong perluasan lapangan kerja, tak hanya di sektor tambang dan perkebunan. Salah satu fokusnya adalah memfasilitasi anak muda agar masuk ke sektor kreatif dan produktif.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Disnakertrans Kutim, Roma Malau, saat hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar di Hotel Royal Victoria, Sangatta, Kamis (10/7).
Di hadapan peserta UKW yang melakukan simulasi wawancara, Roma menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah program prioritas. Salah satunya adalah pelaksanaan Job Fair pada 9 Mei 2025 lalu. Dalam ajang tersebut, lebih dari 1.000 pencari kerja berhasil terserap oleh berbagai perusahaan yang ikut serta.
Selain itu, ia juga menyebut adanya kerja sama dengan PT Indexim Coalindo untuk membuka pelatihan menjahit bagi 20 peserta. “Dari 20 peserta ini, potensi serapan tenaga kerja bisa mencapai 40 orang. Karena setiap penjahit pasti butuh tim produksi lainnya,” jelas Roma.
Ia mengatakan saat ini MoU dengan perusahaan tersebut sudah ditandatangani, dan tinggal menunggu waktu pelaksanaan. Pelatihan akan difokuskan pada keahlian menjahit yang bisa membuka akses ke sektor ekonomi kreatif, bukan sekadar pekerjaan berbasis fisik atau lapangan.
Tak hanya dengan perusahaan, Disnakertrans juga mulai menggandeng komunitas pemuda. Salah satu yang sudah berjalan adalah kolaborasi dengan Pemuda Kutim Hebat, yang difokuskan pada pelatihan-pelatihan berbasis minat dan keterampilan.
“Pelatihan tidak membatasi usia. Selama ada kemauan belajar dan berkembang, akan difasilitasi. Kita ingin anak muda Kutim tidak hanya bergantung pada tambang atau kebun, tapi juga masuk ke sektor kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Disnakertrans Kutim menargetkan pola pelatihan dan kerja sama lintas sektor ini dapat menjadi pintu masuk lahirnya wirausaha muda baru di Kutim. Menurut Roma, tantangan ke depan bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga membentuk mindset generasi produktif yang tahan banting.
