
Insight Borneo.com – Rachmad Taufiqih resmi terpilih sebagai Ketua Forum Muda Berbudaya Kutai Timur dalam Musyawarah Forum Muda Berbudaya I yang digelar di Gedung Wanita, Sangatta Utara, Sabtu (5/7/2025). Terpilihnya Rachmad menandai langkah awal forum ini dalam mengkonsolidasikan peran generasi muda dalam pelestarian budaya daerah.
Usai ditetapkan sebagai ketua, Rachmad menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin forum tersebut selama satu periode.
“Mungkin sebelumnya terima kasih teman-teman, sudah dipercayakan untuk memegang Forum Muda Berbudaya selama satu periode. Saya berharap kita bisa lebih mengeksplor kembali budaya yang ada di Kabupaten Kutai Timur,” ujarnya.
Menurut Rachmad, forum ini bukan hanya wadah seremonial, tetapi harus berperan aktif sebagai mitra kritis sekaligus pendukung Dinas Kebudayaan dalam menggali, menjalankan, dan memamerkan kekayaan budaya Kutim.
“Kita juga melaksanakan, karena ini kan Forum Muda Berbudaya ke depannya akan membantu Dinas Kebudayaan untuk menjalankan isinya. Kita akan langsung menjalankan, kemudian juga nanti kita sebagai mitra kritis, juga kita sebagai mitra yang akan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan cita-citanya, terutama dalam hal kebudayaan yang ada di Kabupaten Kutai Timur,” tegasnya.
Ia menaruh harapan besar agar produk-produk budaya Kutai Timur tak hanya tampil di tingkat provinsi, tetapi bisa menembus panggung nasional hingga internasional.
“Sekiranya perlu kita gali lagi, perlu kita pamerkan lagi, bahkan bukan cuma di panggung yang ada di provinsi. Harapan saya, kita bisa juga menampilkan produk-produk budaya yang ada di Kabupaten Kutai Timur ini sampai ke panggung internasional. Bismillah. Amin, amin,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Rachmad juga mengajak media untuk bersinergi dalam mempublikasikan potensi budaya Kutim. Ia menyadari bahwa eksistensi budaya tidak akan terlihat tanpa dukungan media.
“Saya juga minta dukungan buat teman-teman media ke depannya. Kita bersinergi satu sama lain karena budaya di sini tidak akan terekspos tanpa kalian. Jadi saya mohon bantuannya,” katanya.
Sebagai langkah awal, Rachmad berencana segera menyusun struktur kepengurusan forum di 18 kecamatan se-Kutim. Ia mengaku telah melakukan riset sebelumnya dan akan menghubungi kembali para pemuda di kecamatan untuk melihat kesiapan dan minat mereka dalam ikut serta.
“Mungkin langkah pertama saya adalah langsung membuat struktural yang ada di 18 kecamatan. Kebetulan saya juga pernah riset ke sana dan nanti saya hubungi kembali apakah mereka berminat. Semoga mereka juga bisa menjalankan dan menggali potensi daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Rachmad optimistis Forum Muda Berbudaya Kutim akan menjadi ruang strategis untuk mengangkat kekayaan budaya lokal, membangun jejaring kolaborasi, serta memperkuat identitas kebudayaan daerah di mata publik luas.
“Sehingga kita di sini juga mengetahui, bahkan kita juga bisa langsung ke sana untuk melihat. Sebenarnya ini adalah potensi bumi alam daripada Kabupaten Kutai Timur,” pungkasnya.*(IB)
